Cyberinvestigasi.com, Kota Serang – Wisata Pantai Gope adalah merupakan salah satu Objek Wisata yang berada di Karangantu Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen Kota Serang, tepatnya berada di sekitaran Area PPN (Pelabuhan Perikanan Nusantara) Karangantu yang mana ditempat tersebut selain beraktifitasnya nelayan dan keindahan wisata pantai juga terdapat hamparan pohon mangrove yang diketahui sebagai pelindung ombak.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER. 20/PERMEN-KP/2014 tanggal 16 Mei 2014, PPN Karangantu mempunyai kedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibidang pelabuhan perikanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Secara Ketentuan bahwa selain adanya Wisata Pantai Gope, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu mempunyai tugas pokok yaitu untuk memfasilitasi produksi dan pemasaran hasil perikanan di wilayahnya, pengawasan dan pemanfaatan sumberdaya ikan untuk pelestariannya, dan kelancaran kegiatan kapal perikanan, serta pelayanan kesyahbandaran di pelabuhan perikanan.
Pada kesempatan lain, diketahui bahwa selain dari sebagai Pelabuhan Perikanan Nusantara, Wisata Pantai Gope juga telah banyak dikunjungi warga lokal maupun luar daerah untuk menikmati keindahan panorama pantai tersebut.
Sabtu, (1-10-2022).
Namun di sisi lain, telah diketahui bahwa salah satu warga yang berasal dari wilayah kabupaten Pandeglang yang merupakan salah satu guru Didik di salah satu tingkat Sekolah MTS, melalui keterangan yang dituliskan di media sosial layanan Facebook telah keluhkan adanya satu pelayanan Security di pintu masuk Area PPN Karangantu.
“Saya hanya menyayangkan dalam bentuk kekecewaan saya terhadap kinerja Security nya”,
Sebab dari kata-kata yang dilontarkan ke-Saya terkesan bahwa seolah-olah menurutnya bahwa Saya tidak berpendidikan, yang juga mengatakan Saya tidak bisa baca, didepan anak-anak didik saya, dengan kata yang dilontarkannya
“Apakah Ibu Tidak Bisa Baca” katanya, dengan nada ketusnya, terang Ibu Guru didik yang tidak ingin disebut namanya, yang merupakan salah satu penanggung jawab rombongan siswa siswinya.
Saat di konfirmasi oleh media cyberinvestigasi.com melalui seluler layanan WhatsApp, seraya dirinya menambahkan
“Kita bersama anak anak didik MTS tujuan nya akan berkunjung ke beberapa situs-situs yang ada di banten terkait pembelajaran SKI.
Namun dikesempatan waktu yang ada, Kita kunjung juga ke pantai gope sebelum ke banten, yang mana juga kami semua ingin tau mangrove yang katanya ada di tempat pantai tersebut, seperti halnya yang beredar di media sosial kalau ada pantai yang berdekatan dengan hutan mangrove”.
Selanjutnya, dalam hal bentuk kekecewaan tersebut bahwa menurut informasi dan keterangan yang sudah dihimpun media cyberinvestigasi.com dari nara sumber.
“Secara Ketentuan memang benar bahwa sebuah pelayanan yang baik adalah keutamaan bagi setiap orang, apalagi diketahui bahwa ini adalah persoalan yang terjadi di pusat wisata yang ada di Kota Serang, Daerah yang merupakan jantung ibukota Provinsi Banten, pungkasnya.
Diketahui juga, adanya ketidak nyamanan rombongan dari pihak rombongan sekolah MTs yang datang dari Pandeglang, berawal dari persoalan tiket masuk wisata pantai gope, yang menyimpulkan bahwa buruknya sebuah pelayanan salah satu Security, yang mungkin di khawatirkan akan merusak sebuah nama Kota Serang Madani sebagai Jantung Ibukota Provinsi Banten.
Melalui informadi yang diterima, yang mana terkait tiket Masuk yang diketahui dengan besarnya Rp.6000 (enam ribu rupiah), saat dikonfirmasi bahwa salah satu Pemerintah Kota melalui pihak kedinasan yang berkewenangan tidak memberikan komentar apapun.
“Yang jelas, dalam pengelolaan parkir yang dilakukan pihak tersebut tidak ada hubungannya dengan Kami, dalam artian retribusi tersebut tidak dikelola oleh Kami selaku Pemerintah Kota Serang”, pungkasnya dalam penyampaian informasi melalui seluler layanan berbasis WhatsApp.
*Puskominfo Indonesia*
Cyber_Red
M.s