Cyberinvestigasi.com, 28 Juni 2021, Bangka Belitung – Ketua LSM-AMAK Bangka belitung, Hadi”, teramat menyayangkan sekaligus mengecam keras setelah mendapat informasi bahwa penambang Timah Ilegal pungguk yang berada di sekitar semakin menjadi-menjadi.
Seperti terlihat ratusan Ponton tambang ilegal Rajuk yang kembali menjarah timah.
“Geleng-geleng kepala saya melihat aktifitas illegal di lokasi itu yang terus berlangsung hingga sekarang.
Bahkan Ponton Tambang Ilegal Rajuk yang biasa beraktifitas diwilayah Bemban, diangkut semua ke kolong Pungguk dan Kenari yang tepat berada di sekitar pemukiman warga,” kata Hadi,
Senin (28/6/2021).
Selanjutnya Hadi, dirinya juga menyebutkan aktifitas dilokasi itu terindikasi ada yang mengkoordinasikannya.
Namun aktor intelektual hingga aktifitas illegal itu terus berlangsung belum diketuhui pasti siapa orangnya, walaupun disaat kini diduga bahwa bisa disebut sementara “Antu berayun”.
“Jika tidak tahu siapa dalangnya, kita sebut saja antu berayun,” ungkapnya.
Untuk kata lain dari Antu berayun ini, bisa mengarah ke semua oknum yang berprofesi apapun, dia berani mempertanggungjawabkan aktifitas illegal itu.
Dengan demikian, Hadi meminta Polda Babel menangkap oknum-oknum yang saat ini bisa disebut antu berayun atau orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Ya, segera tangkap antu berayun yang bergentayangan di kolong Marbuk sekitar koba,” tegas Hadi.
Masih kata Hadi, dirinya juga mengharapkan dalam penertiban aktifitas Tambang Ilegal rajuk kolong marbuk sekitar koba harus melibatkan Polisi Militer, Angkatan Darat, Propam Polda Babel, Polpp Babel, sehingga jika terbukti ada aparat terlibat bisa segera diproses bersamaan dengan penampung timah, penambang timah hingga penanggung jawab lainnya.
“Setelah diproses, di publis ke publik hingga menimbulkan efek jera,” tegas Hadi.
Hadipun menyebut aktifitas penambangan di kolong Marbuk sekitar tersebut dapat menimbulkan efek sosial, karena penambangan disana tidak memberikan efek positif terhadap lingkungan sekitar, yang terjadi hanya ancaman bencana alam banjir besar.
“Kita ketahui tanggul bangunan PT.Koba Tin sekarang sudah retak. Kami minta ada pendataan pihak yang bertanggung jawab, jika terjadi banjir maka orang yang bertanggung jawab harus ditangkap,” tutur Hadi.
Hal ini juga sangatlah di sayangkan, ketika setelah adanya kunjungan pihak Kementrian ESDM RI, Anggota DPR RI, Bambang Patijaya didampingi Pemerintahan Kabupaten Bangka Tengah, Anggota DPRD Bangka Tengah tidak membawa solusi terhadap pengelolaan asset Negara tersebut.
“Ngapain capek-capek pergi ke kolong marbuk koba sekitar, kalau penambang timah illegal tetap melakukan aktifitasnya dengan leluasa.
“Kami masyarakat Babel melihat peristiwa ini cukup dengan menggeleng gelengkan kepala. Siapa yang mau kami percaya lagi, antu berayun tetap merajalela atas aktifitas illegal kolong marbuk sekitar yang memiliki cadangan mineral timah hingga ribuan ton,” pungkasnya.
_Puskominfo Indonesia_
Cyber-Red
Ref: Rmn