Selain Dari Melakukan Sensus Manual, Pemerintah Desa Sukalaba Juga Mensosialisasikan Sensus Penduduk Online

banner 468x60

Serang kab, 02, September, 2020, cyberinvestigasi.com – Sensus penduduk dilakukan 10 tahun sekali, yang mana Indonesia telah melakukan sensus penduduk 6 kali pelaksanaan di tahun sebelumnya, pertama pada tahun 1961, dan terakhir di tahun 2010″,

Namun sensus penduduk di 2020 ini, adalah merupakan sensus yang ketujuh, yang mana pelaksanaan kali ini berbeda dengan cara penyensusan penduduk sebelumnya, seperti halnya ada dua cara dalam pelaksanaan nya, pertama sensus secara online, dan kedua dilakukan seperti biasa umumnya yang sebatas secara wawancara manual.

Selanjutnya, Sensus penduduk online ini bisa dilakukan mandiri, dengan mengakses situs resmi BPS sensus.bps.go.id yang sudah terselenggara dari 15 Februari-31 Maret 2020, dan adapun sensus penduduk secara manual, hanya dilakukan oleh petugas sensus pada 1-31 September 2020, untuk menyisir atau menjaga kemungkinan masih terdapat nya penduduk yang belum mengisi secara online”
Sebab sensus penduduk ini penting, karena informasi kependudukan adalah sebagai dasar perencanaan dan evaluasi pembangunan Indonesia.

Pada kesempatan nya, Plt. Rohedi, selaku Kepala Desa Sukalaba, Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang, menerangkan, bahwa sensus penduduk (SP) yang dilakukan Pemerintah Desa Sukalaba ini sudah berjalan dua minggu, dan sejauh ini pelaksanaan sensus berjalan lancar dan belum ditemukan masalah yang berarti, pungkasnya.

“Namun Kami menyadari akan adanya kehawatiran, sebab dari semua warga, tidak semuanya memahami tentang Ilmu teknologi (IT), Maka dari itu, target kita hanya sampai 31%, namun, bisa atau tidaknya tergantung partisipasi dari masyarakatnya itu sendiri,” kata Rohedi.

“Sebab, untuk ini sebagai strateginya” pemerintah desa sukalaba melakukan langkah “Ngibar (Ngisi bareng)” online.

Yang didampingi oleh petugas dalam melakukan pendampingan, yang dilaksanakan di desa, kecamatan, atau di instansi RT/RW, agar hasil data akan tepat dan berkualitas.

Selanjutnya, Rohedi, juga mengimbau masyarakat agar mau berpartisipasi aktif melakukan SP Online secara mandiri, seperti yang sudah diteladani Plt Rohedi, dan juga perlu diinformasikan, bahwa database yang BPS gunakan adalah Juni 2019. Sehingga ada kemungkinan yang membuat KK setelah Juni 2019 belum ada data base-nya.

“Namun jangan khawatir, karena ada kesempatan untuk up date data di SP Online atau SP manual,” jelasnya.

Fakturi, sebagai Petugas sensus Sukalaba, ikut menambahkan, bahwa menurut nya jika masyarakat terkendala terkait SP Online, petugas punya agen yang bisa membantu di lapangan, terutama mandiri”,
Menurut Fakturi, SP Online ini menjadi tolak ukur SP ke depannya, Jika partisipasi masyarakat bagus, maka harapan BPS selanjutnya akan SP Online semuanya.

“Saran saya, dan yang terpenting ialah, bagi penduduk yang sudah melakukan SP Online, mohon dicek kembali datanya, apakah sudah benar atau belum, juga kemudian jangan lupa diunduh bukti data pengisiannya,”
tutupnya.

Cyber/Red
Ogan s.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60