cyberinvestigasi.com, 27 April 2021 – DPP Puskominfo Indonesia, mengajak seluruh masyarakat media khususnya yang tergabung dalam Puskominfo Indonesia Group untuk menjaga marwah media dan kehormatan profesis jurnalis.
“Menulis berita harus benar dari sumber yang benar agar tidak menjadi bumerang ketika seorang jurnalis memberitakan berita bernuansa bohong atau hoaks dari sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,”
kata Direktur Eksekutif Puskominfo Indonesia, Diansyah Putra Gumay, SE, S.Kom, MM di sela aktifitasnya di bulan suci Ramadan, Selasa (27/4/21)
Ini, lanjut Diansyah, mengingat masyarakat saat ini sangat mudah dijadikan santapan bernutrisi bagi oknum untuk menyebarkan hoaks di lingkungan setempat.
Diantaranya melalui jejaring sosial seperti Facebook dan WhatsApp.
“Hal ini dapat disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai literasi digital.
Pengetahuan ini mampu mengarahkan masyarakat untuk tetap cerdas bermedsos, dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang fenomena hoaks di era millenial, membuka pikiran betapa bahayanya hoaks, serta memberikan pengetehuan literasi digital kepada masyarakat,” paparnya.
Selanjutnya dikesempatan ini Puskominfo Ajak Masyarakat Media Untuk Cerdas Dalam Bermedsos, Pahami Fenomena Hoaks”,
Diansyah yang juga pendiri beberapa media di Indonesia bersama para pemimpin media lain akan mensosialisasikan pentingnya literasi digital yang merupakan upaya menyadarkan masyarakat, dan betapa pentingnya meningkatan kemampuan menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi untuk mengakses, menerima, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dengan efektif.
Dengan literasi digital ini, masyarakat khusunya insan pers dilatih untuk mengoptimalkan kebaikan bermedsos juga mengakses informasi yang positif dengan pengetahuan untuk tidak menerima informasi secara gamblang sebelum menguji kebenarannya, hingga masyarakat diajarkan kritis dalam menerima informasi.
Upaya ini juga akan menggandeng komunitas dan aparat hukum untuk bekerjasama memberikan pemahaman fenomena hoaks ini ke masyarakat secara komprehensif dan massive, sehingga diharapkan melalui program literasi, masyarakat menjadi sadar dan hati-hati dalam bermedsos.
Dengan demikian, masyarakat akan pro aktif menekan konten hoaks bahkan radikalisme yang beredar serta menangkal propaganda yang berujung perpecahan.
“Karena literasi ini dapat mendorong masyarakat cerdas informasi,” tutupnya.
Cyber-Red
(M.s.)