Datangi Kantor Bupati Lebak: Mahasiswa Pertanyakan Pembelian Tanah Masyarakat yang Dihargai 20 Ribu

banner 468x60

Cyberinvestigasi.com, Lebak – Sejumlah warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Fraksi Rakyat Bergerak, dalam kesempatan nya telah mendatangi kantor Bupati Lebak di Rangkasbitung-Lebak, Banten.
Massa yang tergabung juga telah memprotes terkait kasus ganti rugi pembebasan lahan untuk akses jalan di Desa Margatirta, Lebak.

Berdasarkan Informasi yang telah dihimpun, bahwa Rencana nya di Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga, akan dibuat jalan untuk akses menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) limbah bahan, berbahaya, dan beracun (B3). yang mana TPST itu akan dibangun di sekitar wilayah Gunung Anten.

Namu disisi lain,
Warga menolak harga ganti rugi yang ditetapkan oleh oknum lantaran terlalu murah atau sebesar Rp 20 ribu per meter. Massa meminta Pemkab Lebak turun tangan menuntaskan persoalan warga dengan pihak swasta.

“Iya benar, ini adalah bentuk protes kami karena Pemerintah Lebak diduga bahwa seolah abaikan dengan adanya kasus yang ada di Margatirta,” kata koordinator aksi, “Ahim.

Ahim, juga telah mengatakan bahwa untuk ganti rugi pembebasan lahan hanya dihargai Rp 20 ribu per meter. Selain itu, proses pembelian lahan dianggap tak sesuai prosedur.

“Dari 70 kepemilikan lahan warga yang dipatok dan diratakan, 18 di antaranya sudah dibayar sebesar Rp 20.000 (per meter).
Tapi kenyataannya rencana kenaikan harga itu tidak benar-benar dilakukan”, bahkan kami seolah dibiarkan tanpa kejelasan,” tuturnya.

Dalam hal ini maka Warga meminta ada kenaikan ganti rugi pembebasan lahan dari Rp 20 ribu menjadi Rp 100 ribu.
Kami mendesak Bupati Lebak dan Ketua DPRD Lebak menyelesaikan konflik ini, papar Ahim.

“Tujuannya ke ibu gede, Ibu Bupati karena kepala daerah.
Persoalan ini juga harus diketahui Ketua DPRD sebagai wakil rakyat. Persoalan yang ada di daerahnya seharusnya jangan diam saja,” tegasnya.

“Kami selaku masyarakat Kabupaten Lebak menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Iti Octavia Jayabaya yang seolah disinyalir sudah mengabaikan penderitaan masyarakat kabupaten Lebak”, sambungnya.

Aksi kali ini massa tidak mendapat respons dari Pemerintah Kabupaten Lebak.
Ada kemungkinan Warga berencana melakukan aksi kembali di kantor Bupati.

“Kecewa hari ini tidak ada satupun yang turun menemui kami.
Tapi kami akan terus berjuang hingga mencapai tujuan kami,” pungkasnya.

*Puskominfo Indonesia*
Cyber-Red

M.s

banner 300x250

Related posts

banner 468x60