Cyberinvestigasi.com, Lebak – Diduga bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) milik siswa telah di gelapkan oleh oknum guru Sekolah Dasar Negri (SDN) 2 Nayagati yang berlokasi di Desa Nayagati, Kecamatan Lewidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Selasa (25/6/2024).
Berdasarkan data dan fakta yang dihimpun oleh awak. Yang didugaan oknum guru telah menggelapkan sejumlah dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) milik siswa warga Kampung Garak, Desa Nayagati, Kecamatan Lewidamar, dan ternyata tidak hanya bantuan siswa yang di gelapkan oleh oknum guru tersebut,
Bahkan sekaligus sejumlah buku tabungan yang seharusnya diberikan kepada siswa, akan tetapi setelah awak media terus menelusuri informasi, ternyata buku tabungan PIP milik siswa tersebut selama ini diduga di kolektif atau di simpan di sekolah tanpa ada musyawarah terdahulu dengan orang tua/wali murid.
Pada kesimpulannya, menurut keterangan yang didapat oleh awak media dari salah satu orang tua/wali murid. Bahwasannya buku tabungan PIP tersebut telah digelapkan oleh oknum guru.
Siswa yang berinisial C telah mendapatkan bantuan PIP dari tahun 2017 sampai tahun 2024, sementara siswa yang berinisial R telah mendapatkan bantuan dari tahun 2019 sampai 2024.
Akan tetapi sampai saat ini siswa yang berinisial C dan R belum pernah memegang buku tabungan atau diberikan oleh pihak sekolah, hanya saja orang tua/wali murid menerima uang’nya saja dari pihak sekolah.
Berdasarkan data dan fakta informasi yang didapat ketika awak media konfirmasi kepada salah satu orang tua/wali murid inisial J mengatakan.
“Iya memang siswa inisial C dan R telah mendapatkan bantuan PIP, untuk inisial C ia baru lulus sekolah kemarin tahun 2024 sekarang. C pun telah mendapatkan bantuan sebanyak 4× (empat kali), yang pertama mendapatkan senilai Rp. 225.000, kedua Rp. 300.000, ketiga Rp.350.000, keempat Rp. 450.000.”
“Akan tetapi setelah di cek di aplikasi Sipintar, ternyata siswa inisial C telah mendapatkan bantuan sebanyak 8× (delapan kali) bantuan PIP dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2024. Berarti untuk bantuan yang 4 kali bantuan PIP tersebut diduga tidak di salurkan oleh oknum guru SDN 2 Nayagati,” ungkapnya.
Lanjut orang tua/wali murid inisial J, “dan untuk siswa inisial R, iya sudah pernah menerima bantuan PIP dari sekolah, sebanyak 3× (tiga kali), yakni yang pertama mendapatkan senilai Rp. 225.000, kedua Rp. 225.000 dan ketiga Rp. 350.000.”
“Akan tetapi setelah di cek di aplikasi Sipintar, ternyata siswa inisial R telah mendapatkan bantuan sebanyak 6× (enam kali) bantuan PIP dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2024. Berarti, untuk bantuan yang 3 kali bantuan tersebut diduga tidak di salurkan oleh oknum guru SDN 2 Nayagati,” lanjutnya J.
Dan untuk prihal buku tabungan kedua siswa tersebut belum pernah menerima atau belum diberikan oleh pihak sekolah, kemungkinan besar, buku tabungan tersebut di simpan atau bisa dikatakan telah di gelapkan oleh oknum guru SDN 2 Nayagati, jelasnya J.
Sementara Nana Sumarna selaku guru sekaligus oprator dapodik di sekolah SDN 2 Nayagati, ketiak dikonfirmasi oleh awak media mengatakan.
“Mohon maaf kang setahu saya di kita pengkolektifan itu hanya pembuatannya saja, dan itupun atas dasar permintaan orang tua, karena, terkendala dengan jarak dan lain-lain. Serta itupun atas musyawarah komite dan wali murid, dan pencairannya itu masing- masing.”
“Karena sekarang buku tabungan dan ATM nya pun dipegang oleh masing-masing wali murid. Kalo boleh tau atas nama siapa kang, dan masa iya semua nya pak, ujarnya seperti berkelit.”
Masih Nana Sumarna, “Kang coba kirim saja nama-nama nya takut kami ada kesalahan. Oke terimaksih infonya kang nanti kita cek terlebih dahulu. Dan mohon maaf kang kita selalu berusaha semaksimal mungkin untuk prihal menyalurkan semua buku tabungan’nya, bahkan yang sudah keluar pun kita kasih, kalau yang itu nanti kita kroscek dulu, ungkapnya Nana Sumarna oprator dapodik SDN 2 Nayagati
*Puskominfo Indonesia*
Heru Kz
Cyber_Red
