Cyberinvestigasi.com, Jakarta – Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kembali melakukan mutasi besar di lingkungan Polri. Dalam mutasi terbaru ini, sebanyak 32 perwira menengah mendapatkan promosi pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi atau Brigjen Pol. Selain itu, dua Kepala Kepolisian Daerah baru juga resmi dilantik untuk wilayah Kepulauan Riau dan Sulawesi Tengah.
Mutasi dan promosi ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1113/V/KEP./2025 yang diterbitkan pada 21 Mei 2025. Langkah ini bertujuan untuk pembaruan kepemimpinan serta peningkatan kinerja di tubuh Polri dalam menghadapi tantangan keamanan nasional.
Sebanyak 32 perwira menengah yang sebelumnya berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) kini resmi menyandang pangkat Brigjen Pol. Kenaikan pangkat yang dikenal dengan istilah “pecah bintang” ini menjadi salah satu promosi massal terbesar tahun 2025. Perwira yang dipromosikan berasal dari berbagai satuan kerja strategis seperti Bareskrim, Intelkam, Divisi Propam, dan Korps Brimob. Mereka dipilih berdasarkan penilaian kinerja, loyalitas, dan kesiapan memimpin di tingkat yang lebih tinggi.
Kenaikan pangkat ini diharapkan dapat menyegarkan organisasi dan memperkuat struktur manajemen Polri baik di tingkat nasional maupun daerah. Proses seleksi dilakukan melalui evaluasi ketat terhadap pengalaman, pencapaian, dan kemampuan memimpin masing-masing perwira.
Selain itu, dua Kapolda baru juga ditunjuk dalam mutasi kali ini. Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah diangkat sebagai Kapolda Kepulauan Riau menggantikan Irjen Pol Tabana Bangun yang memasuki masa pensiun. Sedangkan Irjen Pol Agus Nugroho dipercaya menjabat Kapolda Sulawesi Tengah, menggantikan pejabat lama yang dialihkan ke jabatan lain di Mabes Polri. Penunjukan Kapolda baru ini sangat penting untuk meningkatkan stabilitas keamanan di wilayah perbatasan dan daerah yang rawan konflik.
Wilayah Kepulauan Riau merupakan kawasan ekonomi khusus yang memiliki tantangan keamanan tersendiri, sementara Sulawesi Tengah dikenal memiliki potensi kerawanan sosial dan politik. Dengan hadirnya Kapolda baru yang berpengalaman, diharapkan pengamanan dan pelayanan masyarakat di kedua wilayah ini semakin optimal.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto, menilai mutasi ini sebagai langkah yang tepat dan profesional. Menurutnya, rotasi besar seperti ini penting untuk menjaga dinamika organisasi agar tetap sehat dan mampu merespon tantangan keamanan nasional yang terus berkembang.
Mutasi ini juga merupakan bentuk regenerasi kepemimpinan Polri dalam menyambut tahun politik 2025-2026. Dengan penguatan struktur melalui promosi 32 Brigjen dan penunjukan Kapolda baru, Polri diharapkan mampu meningkatkan kinerja, akuntabilitas, serta pelayanan kepada masyarakat.
Publik menyambut baik langkah transparan yang dilakukan Kapolri ini. Mutasi dilakukan secara terbuka dan diumumkan secara resmi, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Dengan adanya penyegaran jabatan dan peningkatan kualitas kepemimpinan, Polri siap menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban dengan profesionalisme dan integritas tinggi.
Cyber_Red
Mpap Suprapto











