Cyberinvestigasi.com, Serang Banten – Terdapat sejumlah cara dan langkah mudah untuk mencegah kanker paru-paru sejak dini, seperti halnya mulai dari tidak merokok ataupun menghindari paparan asap rokok, dan tidak mengonsumsi alkohol berlebihan serta mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang.
Selain itu bisa dilakukan rutin dalam berolahraga, menghindari paparan karsinogen, hingga melakukan skrining.
“Kanker Paru Bisa Dicegah, Deteksi Dini, Selamatkan Nyawa”
Seperti itulah beberapa penyampaian pihak medis yang sudah disampaikan nya kepada cyberinvestigasi.com, melalui Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular, Bidang P2P, Dinas Kesehatan Provinsi Banten, saat dijumpai diruang kerja pada Kamis 12 Desember 2024. Selain itu juga telah dijelaskan nya, bahwa Kanker paru, adalah merupakan pertumbuhan sel abnormal di paru-paru yang tidak terkendali, yang juga sekaligus dapat merusak jaringan sehat dan mengganggu fungsi pernapasan.
“Kanker ini merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, paparnya.
Prevalensi kanker paru di Indonesia menunjukkan angka yang signifikan, dengan insidensi mencapai lebih dari 19.000 kasus baru per tahun, dan bahkan menurut data GLOBOCAN 2020. Kanker paru menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di Indonesia, terutama di antara laki-laki.
Jumat (13-12-2024)
Selanjutnya telah diketahui bersama bahwa kanker paru sebagian besar disebabkan oleh faktor terkait dengan kebiasaan merokok ataupun paparan asap rokok (perokok pasif), polusi udara, serta faktor genetik dan paparan bahan kimia tertentu seperti asbes dan radon.
Adapun Jenis Kanker Paru, atau Kanker Paru Sel Kecil (Small Cell Lung Cancer, SCLC), tumbuh cepat dan sering menyebar ke organ lain”, dan umumnya terkait dengan kebiasaan merokok. Kanker Paru Bukan Sel Kecil (Non-Small Cell Lung Cancer, NSCLC), yang lebih umum mencakup sekitar 85% kasus yang terbagi menjadi beberapa subtipe seperti adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel besar.
Disisi kain penyebab Kanker Paru
Merokok (penyebab utama sekitar 85% kasus). Disebabkan oleh Paparan Asap Rokok, (perokok pasif).
Paparan Zat Berbahaya (asbes, radon, polusi udara).
Faktor Genetik (riwayat keluarga).
Penyakit Kronis Paru (seperti PPOK).
Adapan Gejala Kanker Paru Batuk kronis atau batuk berdarah, seperti:
1. Sesak napas atau kesulitan bernapas.
2. Nyeri dada yang tidak hilang.
3. Penurunan berat badan tanpa sebab.
4. Suara serak atau perubahan suara.
5. Kelelahan yang tidak wajar.
Menurut pihak Dinas Kesehatan Provinsi Banten melalui Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular, Bidang P2P, juga menjelaskan bahwa Diagnosis kanker paru harus dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan Riwayat Medis
Dokter yang akan menanyakan riwayat merokok dan gejala. Seperti dilakukan nya pemeriksaan pencitraan
rontgen dada, CT scan, atau PET scan, atau melakukan Biopsi dengan mengambil sampel jaringan paru untuk analisis laboratorium, paparnya dalam satu penjelasan.
“Tes Laboratorium, adalah tes darah atau molekuler untuk mendeteksi mutasi genetik tertentu seperti:
1. Pengobatan Kanker Paru dengan sebuah langkah operasi untuk mengangkat tumor, jika kanker belum menyebar.
2. Kemoterapi yang menggunakan obat untuk membunuh sel kanker.
3. Radioterapi menggunakan radiasi untuk menghancurkan sel kanker.
4. Imunoterapi membantu sistem kekebalan tubuh melawan kanker.
Adapun terapi target itu sendiri menggunakan obat khusus yang menyerang mutasi genetik tertentu.
Seperti langkah dan upaya untuk pencegahan Kanker Paru, ialah dengan cara berhenti merokok juga termasuk menghindari paparan asap rokok.
“Hindari Paparan Zat Berbahaya
Seperti radon, polusi udara, dan asbes.
Pola Hidup Sehat dengan
Konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan jaga berat badan ideal, deteksi dini
rutin dengan melakukan pemeriksaan kesehatan terutama bagi individu dengan risiko tinggi.
Adapun dukungan untuk pasien dan keluarga
Konseling:
1. Membantu pasien menghadapi diagnosis dan pengobatan.
2. Komunitas dukungan dengan memberi dukungan emosional dan berbagi pengalaman.
3. Perawatan Paliatif: Fokus pada meningkatkan kualitas hidup pasien.
“Kanker paru-paru bukanlah akhir dari segalanya. Dengan deteksi dini, pola hidup sehat, dan dukungan yang kuat, banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah maupun menangani penyakit ini.
Mari tingkatkan kesadaran tentang risiko dan pentingnya perawatan sejak dini, karena setiap napas adalah aset berharga untuk hidup lebih lama dan lebih sehat. Bersama, kita bisa melawan kanker paru-paru !” (ADV)











