Nelayan Karangantu: Kami Warga Masyarakat Selaku Nelayan Tradisional Kesulitan Mendapatkan Bahan Bakar Solar

banner 468x60

Cyberinvestigasi.com, Banten 02 Desember 2021, Serang kota – Warga Nelayan Karangantu Kelurahan Banten Kecamatan Kasemen, Kota Serang Provinsi Banten.

Terpantau dan kini sudah dapat diketahui sesuai informasi yang terhimpun cyberinvestigasi.com, bahwa dilapangan saat sekarang ini adalah tentang persoalan yang dikeluhkan Warga Kelurahan Banten Kecamatan Kasemen Kota Serang, bahwa akhir akhir ini nelayan tradisional kerap terdengar kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan Solar.

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa tentang persoalan ketersediaan solar, Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus untuk kapal nelayan tradisional di pelabuhan Karangantu Kelurahan Banten, menjadi kendala lantaran solar sulit untuk didapatkan para nelayan Karangantu.

Diketahui bahwa mayoritas nelayan menggunakan BBM jenis solar sebagai bahan bakar utama untuk mesin kapal atau perahu mereka.

Seperti dikatakan salah seorang nelayan di pelabuhan Karangantu, “SUK” (inisial) 55 thn, yang juga akhir akhir ini dirinya menyebutkan bahwa sudah kesulitan mendapatkan solar.

“Sebelumnya, di tahun tahun lalu kami tidak kesulitan untuk mendapatkan solar, bahkan kalau saya mau ambil solar 4-5 Drigen (100-150 liter) pasti bisa guna peruntukan melaut kembali di esok hari, itu bisa”,
Tapi belakangan ini kami kesulitan beli solar,” kata “Suk” saat dijumpai dikediamannya yang beralamatkan Kp. Tanggul RT.02 Kelurahan Banten.
Kamis,(02-12-2021)

Dikesempatan lain, seusai hasil dalam penelusuran yang coba awak media lakukan untuk melakukan konfirmasi terhadap Pihak POM, diketahui sudah tutup dan tidak ada pihak yang bisa diketemui.


Namun disisi lainnya, juga warga masyarakat yang saat itu ditemui di lokasi, dan tidak ingin namanya (disebutkan)
Turut membenarkan.

“Kelangkaan solar kemungkinan sangat berkaitan dengan adanya pengiriman solar yang dilakukan kepada oknum perorangan yang mana tujuannya digunakan peruntukan kepentingan bisnis”,

“Ibarat contoh, pengiriman yang dilakukan seperti ke pulau pulau kecil lainnya, dan kebutuhan kapal kapal besar (kursin) sehingga nelayan lokal tidak terpenuhi kebutuhan solar.

Yang jelas sekarang ini Kami susah dapat solar, enggak tau kenapa bisa begitu,” pungkasnya.

Kembali dirinya menuturkan, setiap kali ditanya pihak pengelola SPBU selalu berdalih kalau solar habis karena sudah dikasih ke semua nelayan.

Oleh karena itu, ia berharap kelangkaan solar ini dapat segera menemukan jalan keluarnya, karena akan sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan produktifitas kerja para nelayan.

*Puskominfo Indonesia*
Cyber-Red

M.s

banner 300x250

Related posts

banner 468x60