Ricuh di Rapat: Anggota Komisi III DPRD Samarinda Lempar Nasi Kotak ke Pejabat PUPR

banner 468x60

Cyberinvestigasi.com, Serang Banten – Kejadian menarik yang saat ini viral di berbagai medsos terlihat jelas bahwa dalam rapat audiensi DPRD Samarinda yang menjadi sorotan.

Pada tayangan sebuah Video beredar, kejadian ini telah menampilkan salah satu anggota Komisi III DPRD Samarinda sedang terlibat perseteruan sengit yang berujung pada aksi pelemparan nasi kotak.

Momen tersebut sungguh menarik perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi.
Jumat (28-2-2025)

Sebelumnya telah diketahui bahwa sosok seorang anggota DPRD yang terlibat dalam kejadian itu adalah bernama Abdul Rohim, yang mana menurut informasi yang dihimpun Cyberinvestigasi.com Ia (AR) telah tertangkap kamera sedang melontarkan amarahnya kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR, Ilhamsyah. Hingga akhirnya ketegangan memuncak, dan Abdul Rohim, dengan spontan melempar nasi kotak ke arah pejabat tersebut sebagai bentuk protes.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 27 Februari 2025, dalam rapat yang membahas permasalahan gaji eks pekerja Teras Samarinda yang belum terbayarkan.

Aksi tersebut menunjukkan betapa seriusnya masalah yang tengah diperjuangkan, namun cara penyajiannya justru memicu lebih luas lagi di kalangan masyarakat.

Dalam video yang viral di media sosial, Abdul Rohim naik pitam dalam sebuah diskusi tersebut.

Kemarahannya memuncak karena tidak membahas titik temu atas keterlambatan gaji puluhan eks pekerja proyek pembangunan tersebut. Hingga akhirnya Abdul Rohim melemparkan nasi kotak yang ada di depannya ke arah Ilhamsyah.

Rapat sampai terpaksa dibubarkan. Para petugas turun tangan melerai keduanya sebelum akhirnya perseteruan semakin panas.

Dikesempatan terpisah, salah satu Perwakilan dari Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak atau TRC PPA Kaltim juga sempat hampir terpicu emosinya akibat kejadian tersebut. Namun, Ilhamsyah langsung dikeluarkan dari ruangan agar situasi tegang bisa diredakan.

Berdasarkan laporan yang menjadikan dasar informasi yang diterima, akar masalah dari audiensi ini adalah para eks pekerja proyek Teras Samarinda masih belum dibayar hampir satu tahun.

Ada 84 pekerja yang masih belum mendapatkan bayarannya dengan nilai total mencapai lebih dari Rp500 juta.

Sebagai catatan, Teras Samarinda merupakan proyek unggulan Pemerintah Kota Samarinda dengan nilai kontrak Rp36 miliar.

Proyek tersebut sudah diresmikan sejak tahun 2024 namun gaji dari para pekerjanya belum dibayarkan hingga sekarang.

-Dilansir dari artikel yang ditulis oleh beberapa Media serta potongan Video beredar di Medsos.

Cyber_Red
Mpap Suprapto

banner 300x250

Related posts

banner 468x60