Cyberinvestigasi.com, Serang – Puluhan Relawan PMI Kabupaten Serang dari berbagai Unsur KSR Markas, KSR Faletehan, TSR Markas, dan SIBAT Yang Tergabung di Satuan Tanggap Bencana (SATGANA) lakukan Simulasi Bencana Gempa Bumi Yang Berdampak Tsunami.
Simulasi ini di lakukan di Halaman Markas PMI Kabupaten Serang.
Sabtu, (24/09/2022)
Simulasi tersebut di lakukan sebagai upaya untuk mengasah kemampuan para relawan, sehingga responsive para relawan terhadap bencana terukur terarah tepat sasaran Efektif & Efisien.
Pada Kesempatan itu, Kepala Markas PMI Kabupaten Serang Abdul Basith, dan juga Kepala Markas PMI Provinsi Banten Embay Bahriah, turut menghadiri pada kegiatan simulasi tersebut.
Abdul Basith, Sebagai Kepala Markas PMI Kabupaten Serang menyampaikan pada awak media, mengapresiasi terhadap PMI Provinsi Banten yang telah melakukan kegiatan atau pelatihan MTDB (Manajemen Tanggap Darurat Bencana) di Bulan Agustus Lalu, sehingga Dengan Adanya Pelatihan Tersebut Terbentuklah Sebuah Satuan Tanggap Bencana atau (SATGANA) Pada Tubuh Relawan PMI.
Masih Basit, dirinya menyampaikan, simulasi ini dilakukan selain bertujuan untuk mengasah kemampuan para relawan PMI Kabupaten Serang yang tergabung di Satgana. Hal ini juga bertujuan Untuk meningkatkan Responsive dan pelayanan Relawan pada suatu Bencana, dan tidak kalah pentingnya juga hal ini bagian dari sebuah syarat penting untuk menindak lanjuti hasil pelatihan atau kegiatan MTDB (Manajemen Tanggap Darurat Bencana) di PMI Provinsi Banten pada agustus lalu.
Lanjut Basit, rasa terimakasih diucapkan kepada seluruh relawan yang hadir khususnya kepada kepala markas pmi provinsi banten Embay Bahriah yang telah bersedia hadir dalam kegiatan acara Simulasi Bencana tersebut “tuturnya
Sementara itu di tempat yang sama, Embay Bahriah, selaku kepala markas PMI Provinsi Banten turut mengucapkan terimakasih kepada PMI Kabupaten Serang yang telah mengagendakan dalam rangka menyelesaikan rangkaian kegiatan pelatihan manajemen tanggap darurat bencana untuk tingkat PMI Banten. Tentunya kegiatan ini sangat penting supaya membuat para relawan lebih kompeten dalam rangka melaksanakan tanggap darurat bencana kedepannya.
Masih embay, berharap kegitan simulasi ini bukanlah sebuah akhir, karena simulasi ini harus terjadwal minimalnya satu bulan sekali, atau tiga bulan sekali supaya lebih profesional dan lebih Berkompeten lagi dalam rangka pelayanan kebencanan, khususnya di wilayah Kabupaten Serang umumnya di wilayah Provinsi Banten.
Lanjut Embay, saya ucapkan selamat dan terimkasih kepada relawan yang telah ikut berkontribusi dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia di PMI yang tergabung di satuan tanggap bencana “pngkasnya.
*Puskominfo Indonesia*
Cyber_Red
Babay. M