Cyberinvestigasi.com, Serang – BPJS Kesehatan bersama Kementerian Kesehatan RI siap mengujicobakan sistem pembayaran dengan skema belanja Kesehatan strategis Kesehatan ibu dan Anak (BKS KIA) di 40 fasilitas kesehatan Tingkat Pertama (FKPT) di wilayah Kabupaten/Kota Serang di salah Satu Hotel di Kota Serang.
Senin, (19/09/2022).
Direktur perencanaan, pengembangan dan Manajamen Resiko BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby mengatakan, Skema ini telah dirumuskan sejak tahun 2019 sebagai langkah meningkatkan efektivitas dan evesiensi pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Pelaksanaan uji Coba skema BKS KIA, dimulai September 2022 sampai Agustus 2023 mendatang.
Uji coba ini juga melibatkan dukungan dari pemerintah provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten/Kota Serang, FKPT mitra BPJS Kesehatan, United state agency For Internasional Development (USAID) dan Word Bank”, jelas Mahlil.
Ia menuturkan, kondisi saat ini, 67% pemeriksaan kehamilan (anternatal care/ANC) dilakukan di rumah sakit, Sementara FKPT Sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan justru hanya melayani 33 ANC. Kualitas ANC juga belum memenuhi standar sehingga kehamilan beresiko tinggi kurang terindikasi dengan baik dan menyebabkan tinggi nya rujukan rumah sakit.
“Persentase ANC di Indonesia yang memenuhi standar baru 2,7%.
Tingginya angka persalinan melalui operasi Caesar salah satunya disebabkan oleh rendahnya Kuantitas dan kualitas ANC.
Maka Oleh Karena itu, BPJS Kesehatan bersama Kemenkes RI dan USAID mengembangkan skema pembayaran BKS KIA demi meningkatkan efisiensi pembiayaan kesehatan ibu dan anak dengan tetap memperhatikan mutu layanan, sarana dan prasarana”, ujar Mahlil.
Direktur pengawasan pemeriksaan dan hubungan antar lembaga BPJS Kesehatan, Mundiharno menambahkan, Keberadaan BKS KIA diharapkan bisa mendongkrak Kualitas , dan ekuitas pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.
la menerangkan, melalui pengembangan sistem pembayaran BKS KIA, peserta JKN bisa memperoleh manfaat layanan ultrasonografi (USG) di FKTP, layanan ANC sebanyak enam kali, dan persalinan yang dibantu oleh satu dokter dan dua bidan/perawat di FKTP.
“Manfaatnya bukan hanya untuk peserta saja. Bagi FKTP yang menerapkan BKS KIA, akan ada kenaikan besaran tarif sesuai harga keekonomian kesehatan ibu dan anak, misalnya untuk layanan ANC, persalinan, layanan pasca-persalinan (posf natal care/PNC), dan layanan KB. Pemberian layanan ANC dan PNC lengkap di FKTP akan dipantau dan dievaluasi secara ketat. Kami juga akan menambah fitur Aplikasi P-Care untuk mempermudah proses memverifikasi penagihan klaim KIA dan memantau implementasinya di FKTP uji coba,” kata Mundiharno.
Sementara itu, Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan Kemenkes RI, Yuli Farianti mengungkapkan bahwa pihaknya siap memulai sistem ‘belanja strategis” dalam layanan kesehatan ibu di Puskesmas dan klinik.
la menegaskan, kepatuhan fasilitas kesehatan dalam memberikan layanan Ibu yang terstandar akan dipantau Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan.
“Penguatan pemastian mutu menjadi salah satu kunci sistem BKS KIA. Klaim yang dibayarkan akan diverifikasi dengan layanan terstandar. Pemastian kualitas layanan ini akan berimbas pada peningkatan pelayanan ibu hamil dan persalinan yang merupakan bagian dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang harus dicapai oleh pemerintah daerah,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi mengatakan, pihaknya siap mendukung penuh uji coba sistem BKS KIA di 4 Puskesmas dan 11 klinik swasta di Kabupaten Serang. la berharap, program tersebut juga mampu menurunkan angka kematian Ibu yang melahirkan dan bayi baru lahir.
Senada, Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Ahmad Hasanuddin juga mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik dan berkomitmen mendukung kelancaran uji coba BKS KIA di 8 Puskesmas dan 17 klinik swasta wilayah Kota Serang.
Menurutnya, BKS KIA bertujuan untuk menciptakan layanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien, serta meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
Ia mengatakan, Angka kematian Ibu dan anak di kota serang pada tahun lalu mencapai angka 17 persen. Dimana katanya 28 bayi meninggal.
“Dibandingkan dengan tahun ini, hingga bulan September telah mencapai angka 17 persen, semoga di 3 bulan terakhir ini, tidak ada lagi bayi yang meninggal,” harapnya.
“USAID gembira dapat mendukung BPJS Kesehatan dan Kemenkes RI dalam merancang kegiatan uji coba BKS KIA di Kabupaten/Kota Serang. Inisiatif baru Ini akan membantu memperkuat kualitas layanan di fasilitas kesehatan di Indonesia dan memperbaiki status kesehatan ibu dan bayi,” ungkap Wakil Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia, Daryl Martyris.
*Puskominfo Indonesia*
Cyber_Red
M.s