Pandeglang, Banten 1Mei 2020
Cyberinvestigasi.com – Tidak sedikitpun adanya kecurigaan warga sekitar, terhadap keseharian hidup keluarga yang dinyatakan sebagai terduga teroris yang berinisial A (48), Warga Kampung Ciekek Melati RT. 02 RW. 03 Kelurahan Karaton Kecamatan Majasari, Pandeglang, Banten, yang telah ditangkap Densus 88, pada Kamis (30/4/2020) Pukul 18.30 WIB.
Demikian, satu keterangan yang diberikan Madropi, selaku Ketua RT. 02 RW. 03, Kampung Ciekek Malati Kelurahan Karaton Kecamatan Majasari, Pandeglang”, saat dikonfirmasi awak media, di rumah kediamannya, Jumat, (01/05/2020).
Menurut Madropi, dirinya pun teramat mengenal akan kepribadian “A, bahkan dirinya tak menyangka jika Ia, adalah seorang teroris, imbuhnya.
Selama ini, orang yang berinisial “A, adalah warga yang cukup dikenal baik, Ia, seorang pengusaha bengkel dan sparepart mobil di wilayah Cipacung”, yang juga tinggal dengan istri dan 8 anaknya, yang mana 5 anaknya tinggal di Pandeglang, dan ke 3 anak lain nya bersekolah di luar daerah.
Selanjutnya, Madropi, kembali mengimbuhkan”, dari prilaku keseharian juga biasa biasa saja, tak ada sedikitpun hal aneh pada keluarga “A, ataupun mengenai adanya kegiatan rutinitas yang mencurigakan.
Bahkan, sebagai warga masyarakat, Ia, juga orangnya cukup supel, tidak pernah ada masalah baik dengan tetangga atau dengan orang lain, dan sosialisasi dimasyarakatnya juga baik, makanya saya kaget, ketika ada Polisi yang katanya dari Densus 88, menangkap A dan diduga sebagai teroris,” ujar Madropi, seraya mengatakan, dan penangkapan “A, dilakukan pada hari Kamis (30/4/2020), Pukul 18.30 WIB.
Penggeledahan rumah terduga, dilakukan polisi pada pagi hingga siang tadi, Jumat (01/05/2020), Pukul 10.00 WIB hingga Pukul 13.00 WIB.
“Saat penggeledahan, Saya juga ikut bersama Kapolsek Kota Pandeglang, sementara barang bukti yang diamankan pihak Densus yakni, 1 buah Laptop, 2 buah Handphone, dan 1 buah busur panah beserta anak panahnya,” terang Madropi.
Dalam kesempatan lainnya, juga tak hanya Pak RT, seseorang warga serempat, M Och Sanusi, juga menjelaskan kepada cyberinvestigasi.com, yang mana dirinya pun mengaku, tak sedikit pun menaruh curiga kalau yang berinisial “A, terduga jaringan teroris.
“A, itu teman Saya waktu kecil, semasa duduk di bangku sekolah dasar dan saya gak nyangka kalau dia terduga teroris, karena dimata kami selaku warga, “A, adalah seorang pengusaha sukses,” tandas Sanusi.
Lalu, ditempat terpisah anak sulung terduga teroris, “FM, (19), mengaku shock, dan tak pernah menduga orang tuanya ditangkap polisi Densus 88, dan dinyatakan sebagai terduga teroris”, menurutnya,
“Saya begitu dekat sekali dengan bapak saya, yang mana keseharian nya hanya usaha dibidang bengkel mobil dan sparepart”,
Saya rasa ini salah tangkap” ucapnya (FM)”.
(Pndglg/Red)