Cyberinvestigasi.com, 7 Desember 2020, Lebak banten – Banjir tak hanya merendam permukiman warga, luapan air sungai juga telah mengakibatkan longsor yang mengakibatkan puluhan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan.
Banjir yang juga terjadi di Kampung Jampang Desa Margaluyu Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak Banten, adalah juga merupakan dari salah satu tempat yang juga dilanda kebanjiran yang diakibatkan oleh faktor cuaca hujan deras dibeberapa hari lalu, hingga mengakibatkan meluapnya air sungai Cisimet dan telah mengakibatkan terendam nya pemukiman warga di kampung Jampang Desa Margaluyu.
Senin, (7/12/2020)
Intensitas hujan tinggi yang sudah mengguyur wilayah Kabupaten Lebak dalam beberapa hari terakhir, telah membuat sejumlah titik titik kawasan di wilayah tersebut kebanjiran.
Banjir bahkan tak hanya merendam permukiman warga, luapan air sungai juga merusak sejumlah rumah penduduk, pesawahan dan fasilitas umum lainnya.
Informasi yang dirangkum Cyberinvestigasi.com, laporan terakhir mencatat ada sekitar 18 rumah warga yang rusak ringan hingga berat yang diakibatkan terjadinya longsor akibat terjangan air bah tersebut.
Sementara warga yang terdampak banjir lainya ada sekitar 50-100 jiwa penduduk yang berada di lingkungan Kp. Jampang Desa Margaluyu.
Akibat bencana alam itu, warga masyarakat membutuhkan tempat untuk mengungsi, lantaran rumah mereka digenangi air yang disebabkan banjir.
Dikesempatan lainnya, salah satu warga mengatakan, banjir dan longsor di kampung Jampang juga telah merusak hektaran sawah warga hingga mencapai 5 hektar area pesawahan terendam oleh banjir.
“Kami tidak bisa kemana-mana, dan yang jelas untuk saat ini kami butuh bantuan dari pemerintah Daerah maupun pihak terkait lainnya, sebab kami juga sulit untuk beraktivitas diakibatkan rumah kami yang masih terendam banjir,” ungkapnya.
Hal senada juga di jelaskan oleh warga sekitar yang kedapatan rumahnya telah rusak, sebut saja (JKI) kepada awak media ia bercerita.
“Rumah kami dan warga lainnya sudah rusak, ditambah lagi sebagian harta benda kami hanyut,” imbuhnya.
Sementara itu dikesempatan lain, “Suheli, salah satu yang mewakili pihak pemerintah desa menjelaskan saat dikonfirmasi dirinya mengatakan,
Hingga kini pemerintah desa sudah terus melakukan kordinasi dengan pemerintah daerah maupun kabupaten, dan akan terus melakukan penanganan dan pengawasan, sekaligus melakukan pendataan kepada korban yang terdampak.
“Untuk sementara saat ini, data sementara yang sudah kami dapat, bahwa ada sekitar 18 rumah warga yang rusak, dan sekitar 5 hektar pesawahan yang rusak parah akibat banjir yang melanda, Pungkasnya.
Cyber/Red
Mpap s