Pandeglang, Banten 27 Mei 2020 Cyberinvestigasi.com – Salah satu warga yang tinggal di daerah Pandeglang, yang mana saat ini kondisi nya sudah sangat memprihatinkan”, semoga Allah memberikan kesabaran terhadap keluarganya, agar ada kemudahan dalam segala urusan nya, dan senantiasa mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah juga adanya uluran tangan dari para dermawan.
“Muhani (29), pemuda asal Kampung Babakan, Kelurahan Pagerbatu, Kecamatan Majasari-Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang saat sedang sakit Keras, dengan kondisi yang sangat memperihatinkan.
Pasalnya, sudah hitungan setengah tahun lamanya Muhani, terbaring di tempat tidur hingga kini belum pernah merasakan penanganan medis secara maksimal karena terbentur paktor biaya,
“Untuk kebutuhan sehari hari saja kami sulit, apalagi untuk berobat yang biayanya sangat mahal” turur, Upen (60), selaku ibunya menuturkan pada awak media, Selasa 27/05/2020
Menurut Upen, anaknya yang saat ini terbaring sakit, semenjak diawal tahun 2020 setelah mengidap penyakit tipus, imbuh ibunya Upen (60), pasalnya saat itu, Muhani, memaksakan pulang dari tempat kerjanya dari salahsatu pabrik plastik di Tangerang, karena merasakan badannya tak enak kesakitan, dan setelah berobat ke klinik ternyata hasilnya ia mengidap penyakit tipus, dan pada saat itu keadaanya mulai membaik.
Namun tak lama kemudian, Ia kembali jatuh sakit sehingga memaksanya untuk terus berbaring di kasur sampai saat ini, “Memang benar, sebelum sakit Muhani, adalah sebagai tulang punggung di keluarganya, dan juga di kenal sebagai pemuda yang baik di lingkungannya dan patuh terhadap orangtua.
“Entos berobat ka Cikoneng (RSUD Pandeglang) ngan cuma sa poe doang, karena teu aya alatna, karena penyakitna entos rosa, eta geh piwarang di rujuk ka RSCM di Jakarta ja kumahanyah” bujeng bujeng, ja abdi jalma teu mampuh teu gaduh biaya jeng teu gaduh BPJS, lajunamah di rompok wae ku ibu di rawat, pasrah ka gusti allah, ungkap ibunya yang menuturkan dalam bahasa sunda”,
(Sudah berobat ke RSUD Cikoneng, Pandeglang, namun cuma satu hari aja, karena menurut keterangan pihak medis tidak ada alatnya, dikarenakan penyakitnya sudah kronis. itu juga saya diminta untuk di rujuk ke RSCM Jakarta, tapi mau bagaimana lagi, biaya kami tidak punya dan tidak punya BPJS, akhirnya dengan terpaksa kami selaku keluarga merawatnya cukup di rumah saja, apalagi suami saya juga hanya buruh serabutan, jadi kami sebagai orang tua cukup pasrah kepada Allah swt” terang Upen dengan nada lirih sambil meneteskan air mata (27/05/2020).
Disisi lain, dalam sebuah langkah dan upaya untuk kemanusiaan, penggiat sosial YHII (yayasan hadiyyatul ilmi Indonesia)
turut membantu dengan melakukan penggalangan dana, dan sekaligus mengajak ke para dermawan untuk bersama sama berdonasi, dan taklupa juga bagi seluruh masyarakat banten khusunya, umumnya Indonesia”,
Yayasan Sosial Hadiyyatul Ilmi Indonesia ini, adalah sebuah lembaga sosial yang di dirikan sebagai wadah kepedulian sosial pada sesama, apalagi mengingat akan kondisi “Muhani, yang mana saat ini sudah sepantasnya kita bantu, sebab mengingat kondisinya sudah sangat memperihatinkan pungkas Sarlan,SS, selaku Pembina YHII,
“Jika ada yang ingin membantu atau mendapat informasi lebih lengkap dapat menghubungi kami selaku pengurus Yayasan, Atas nama
Encep bachtiar/Pengurus YHI (083125325122), dan mungkin juga bisa berkesempatan untuk langsung kunjung ke alamat tersebut, untuk dapat meringankan beban saudara kita, Tutur nya di akhir keterangan”.
(Cyber/Red)